Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 06:01:00【Resep Pembaca】831 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(99)
Sebelumnya: Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
Selanjutnya: CORE: Jelang Natal, pasokan
Artikel Terkait
- SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi
- Pameran tunggal Nyoman Bratayasa, hadirkan patung berusia dua abad
- Melania Trump bagikan dekorasi Gedung Putih untuk Halloween 2025
- Perempuan salah satu pilar keberhasilan Program MBG
- Tips aman dan nyaman menonton konser
- Pilah dan olah sampah agar lingkungan lebih asri
- Cari pengganti susu sapi? susu kambing bisa jadi pilihan sehat
- Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi
- KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat
- Gubernur Jateng minta Festival Mangga Pemalang jadi kegiatan tahunan
Resep Populer
Rekomendasi

Menteri PANRB pastikan persiapan tata kelola ekosistem pendukung MBG

Pengamat: Kopdes Merah Putih modal untuk bangun ekonomi berbasis lokal

Qodari kunjungi Sekolah Rakyat di Palangka Raya, janji tingkat sarana

Segera Hadir, Terobosan Pengukuran Warna: HunterLab Agera L2

Akademisi dukung keberlanjutan MBG demi generasi emas Indonesia

BNPT: Sekolah jadi wadah pembentukan karakter bangsa cegah terorisme

Rendang, alasan HYDE balik lagi untuk konser di Jakarta!

Segera Hadir, Terobosan Pengukuran Warna: HunterLab Agera L2